Padatanggal 28 Agustus 2013 pukul 23.00 telah dipanggil Tuhan kita Baritson Nahampun (Bp. Ruru) berasal dari Gaman, umur 46 tahun, dimakamkan tanggal 30 Agustus 2013 di TPU Pondok Kelapa, semoga keluarga diberi kekutan dan ketabahan Amin. Diposting oleh 00.27 0 komentar.
Silsilah Batak Tarombo Batak Disadur dari buku “Kamus Budaya Batak Toba” karangan Marbun dan Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987 SI RAJA BATAK mempunyai 2 orang putra, yaitu 1. Guru Tatea Bulan 2. Raja Isombaon GURU TATEA BULAN Dari istrinya yang bernama Si Boru Baso Bburning, Guru Tatea Bulan memperoleh 5 orang putra dan 4 orang putri, yaitu * Putra sesuai urutan 1. Raja Uti atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng, tanpa keturunan 2. Tuan Sariburaja keturunannya Pasaribu 3. Limbong Mulana keturunannya Limbong. 4. Sagala Raja keturunannya Sagala 5. Silau Raja keturunannnya Malau, Manik, Ambarita dan Gurning *Putri 1. Si Boru Pareme kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona 2. Si Boru Anting Sabungan, kawin dengan Tuan Sorimangaraja, putra Raja Isombaon 3. Si Boru Biding Laut, Diyakini sebagai Nyi Roro Kidul 4. Si Boru Nan Tinjo tidak kawin. Tatea Bulan artinya “Tertayang Bbulan” = “Tertatang Bulan”. Raja Isombaon Raja Isumbaon Raja Isombaon artinya raja yang disembah. Isombaon kata dasarnya somba sembah. Semua keturunan Si Raja Bbatak dapat dibagi atas 2 golongan besar 1. Golongan Ttatea Bulan = Golongan Bulan = Golongan Pemberi Perempuan. Disebut juga golongan Hula-hula = Marga Lontung. 2. Golongan Isombaon = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki. Disebut juga Golongan Boru = Marga Sumba. Kedua golongan tersebut dilambangkan dalam bendera Batak bendera Si Singamangaraja, para orangtua menyebut Sisimangaraja, artinya maha raja, dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan dalam bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan Si Raja Batak. PENJABARAN * RAJA UTI Raja Uti atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng. Raja Uti terkenal sakti dan serba bisa. Satu kesempatan berada berbaur dengan laki-laki, pada kesempatan lain membaur dengan peremuan, orang tua atau anak-anak. Beliau memiliki ilmu yang cukup tinggi, namun secara fisik tidak sempurna. Karena itu, dalam memimpin Tanah Batak, secara kemanusiaan Beliau memandatkan atau bersepakat dengan ponakannya/Bere Sisimangaraja, namun dalam kekuatan spiritual etap berpusat pada Raja Uti. * SARIBURAJA Sariburaja adalah nama putra kedua dari Guru Tatea Bulan. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama Si Boru Pareme dilahirkan marporhas anak kembar berlainan jenis, satu peremuan satunya lagi laki-laki. Mula-mula Sariburaja kawin dengan Nai Margiring Laut, yang melahirkan putra bernama Raja Iborboron Borbor. Tetapi kemudian Saribu Raja mengawini adiknya, Si Boru Pareme, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest. Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, yaitu Limbong Mulana, Sagala Rraja, dan Silau Raja, maka ketiga saudara tersebut sepakat untuk mengusir Sariburaja. Akibatnya Sariburaja mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan Si Boru Pareme yang sedang dalam keadaan hamil. Ketika Si Boru Pareme hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, tetapi di hutan tersebut Sariburaja kebetulan bertemu dengan dia. Sariburaja datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi “istrinya” di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan Si Boru Pareme di dalam hutan. Si Boru Pareme melahirkan seorang putra yang diberi nama Si Raja Lontung. Dari istrinya sang harimau, Sariburaja memperoleh seorang putra yang diberi nama Si raja babiat. Di kemudian hari Si raja babiat mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing. Mereka bermarga Bayoangin. Karena selalu dikejar-kejar dan diintip oleh saudara-saudaranya, Sariburaja berkelana ke daeerah Angkola dan seterusnya ke Barus. SI RAJA LONTUNG Putra pertama dari Tuan Sariburaja. Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri, yaitu * Putra 1.. Tuan Situmorang, keturunannya bermarga Situmorang. 2. Sinaga raja, keturunannya bermarga Sinaga. 3. Pandiangan, keturunannya bermarga Pandiangan. 4. Toga nainggolan, keturunannya bermarga Nainggolan. 5. Simatupang, keturunannya bermarga Simatupang. 6. Aritonang, keturunannya bermarga Aritonang. 7. Siregar, keturunannya bermarga Siregar. * Putri 1. Si Boru Anakpandan, kawin dengan Toga Sihombing. 2. Si Boru Panggabean, kawin dengan Toga Simamora. Karena semua putra dan putri dari Si Raja Lontung berjumlah 9 orang, maka mereka sering dijuluki dengan nama Lontung Si Sia Marina, Pasia Boruna Sihombing Simamora. Si Sia Marina = Sembilan Satu Ibu. Dari keturunan Situmorang, lahir marga-marga cabang Lumban Pande, Lumban Nahor, Suhutnihuta, Siringoringo, Sitohang, Rumapea, Padang, Solin. SINAGA Dari Sinaga lahir marga-marga cabang Simanjorang, Simandalahi, Barutu. PANDIANGAN Lahir marga-marga cabang Samosir, Pakpahan, Gultom, Sidari, Sitinjak, Harianja. NAINGGOLAN Lahir marga-marga cabang Rumahombar, Parhusip, Lumban Tungkup, Lumban Siantar, Hutabalian, Lumban Raja, Pusuk, Buaton, Nahulae. SIMATUPANG Lahir marga-marga cabang Togatorop Sitogatorop, Sianturi, Siburian. ARITONANG Lahir marga-marga cabang Ompu Sunggu, Rajagukguk, Simaremare. SIREGAR Llahir marga-marga cabang Silo, Dongaran, Silali, Siagian, Ritonga, Sormin. * SI RAJA BORBOR Putra kedua dari Tuan Sariburaja, dilahirkan oleh Nai Margiring Laut. Semua keturunannya disebut Marga Borbor. Cucu Raja Borbor yang bernama Datu Taladibabana generasi keenam mempunyai 6 orang putra, yang menjadi asal-usul marga-marga berikut 1. Datu Dalu Sahangmaima. 2. Sipahutar, keturunannya bermarga Sipahutar. 3. Harahap, keturunannya bermarga Harahap. 4. Tanjung, keturunannya bermarga Tanjung. 5. Datu Pulungan, keturunannya bermarga Pulungan. 6. Simargolang, keturunannya bermarga Imargolang. Keturunan Datu Dalu melahirkan marga-marga berikut 1. Pasaribu, Batubara, Habeahan, Bondar, Gorat. 2. Tinendang, Tangkar. 3. Matondang. 4. Saruksuk. 5. Tarihoran. 6. Parapat. 7. Rangkuti. Keturunan Datu Pulungan melahirkan marga-marga Lubis dan Hutasuhut. Limbong Mulana dan marga-marga keturunannya Limbong Mulana adalah putra ketiga dari Guru Tatea Bulan. Keturunannya bermarga Limbong yang mempunyai dua orang putra, yaitu Palu Onggang, dan Langgat Limbong. Putra dari Langgat Limbong ada tiga orang. Keturunan dari putranya yang kedua kemudian bermarga Sihole, dan keturunan dari putranya yang ketiga kemudian bermarga Habeahan. Yang lainnya tetap memakai marga induk, yaitu Limbong. SAGALA RAJA Putra keempat dari Guru Tatea Bulan. Sampai sekarang keturunannya tetap memakai marga Sagala. SILAU RAJA Silau Raja adalah putra kelima dari Guru Tatea Bulan yang mempunyai empat orang putra, yaitu 1. Malau 2. Manik 3. Ambarita 4. Gurning Khusus sejarah atau tarombo Ambarita Raja atau Ambarita, memiliki dua putra I. Ambarita Lumban Pea II. Ambarita Lumban Pining Lumban Pea memiliki dua anak laki-laki 1. Ompu Mangomborlan 2. Ompu Bona Nihuta Berhubung Ompu Mangomborlan tidak memiliki anak/keturunan laki-laki, maka Ambarita paling sulung hingga kini adalah turunan Ompu Bona Nihuta, yang memiliki anak laki-laki tunggal yakni Op Suhut Ni Huta. Op Suhut Nihuta juga memiliki anak laki-laki tunggal Op Tondolnihuta. Keturunan Op Tondol Nihuta ada empat laki-laki 1. Op Martua Boni Raja atau Op Mamontang Laut 2. Op Raja Marihot 3. Op Marhajang 4. Op Rajani Umbul Selanjutnya di bawah ini hanya dapat meneruskan tarombo dari Op Mamontang Laut karena keterbatasan data. Op Mamontang Laut menyeberang dari Ambarita di Kabupaten Toba Samosir saat ini ke Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Hingga tahun 2008 ini, keturunan Op Mamontang laut sudah generasi kedelapan. Op Mamontang Laut semula menikahi Boru Sinaga, dari Parapat. Setelah sekian tahun berumah tangga, mereka tidka dikaruniai keturunan, lalu kemudian menikah lagi pada boru Sitio dari Simanindo, Samosir. Dari perkawinan kedua, lahir tiga anak laki-laki 1. Op Sohailoan menikahi Boru Sinaga bermukim di Sihaporas Aek Batu Keturunan Op Sohailoan saat ini antara lain Op Josep Pak Beluana di Palembang 2. Op Jaipul menikahi Boru Sinaga bermukin di Sihaporas Bolon Keturunan antara lain J ambarita Bekasi, dan saya sendiri atau domuambarita 3. Op Sugara atau Op Ni Ujung Barita menikahi Boru Sirait bermukim di Motung, Kabupaten Toba Samosir. Keturunan Op Sugara antara lain penyanyi Iran Ambarita dan Godman Ambarita TUAN SORIMANGARAJA Tuan Sorimangaraja adalah putra pertama dari Raja Isombaon. Dari ketiga putra Raja Isombaon, dialah satu-satunya yang tinggal di Pusuk Buhit di Tanah Batak. Istrinya ada 3 orang, yaitu 1. Si Boru Anting Malela Nai Rasaon, putri dari Guru Tatea Bulan. 2. Si Boru Biding Laut nai ambaton, juga putri dari Guru Tatea Bulan. c. Si Boru Sanggul Baomasan nai suanon. Si Boru Anting Malela melahirkan putra yang bernama Tuan Sorba Djulu Ompu Raja Nabolon, gelar Nai Ambaton. Si Boru Biding Laut melahirkan putra yang bernama Tuan Sorba Jae Raja Mangarerak, gelar Nai Rasaon. Si Boru Sanggul Haomasan melahirkan putra yang bernama Tuan Sorbadibanua, gelar Nai Suanon. Nai Ambaton Tuan Sorba Djulu/Ompu Raja Nabolon Nama gelar putra sulung Tuan Sorimangaraja lahir dari istri pertamanya yang bernama Nai Ambaton. Nama sebenarnya adalah Ompu Raja Nabolon, tetapi sampai sekarang keturunannya bermarga Nai Ambaton menurut nama ibu leluhurnya. Nai Ambaton mempunyai empat orang putra, yaitu 1. Simbolon Tua, keturunannya bermarga Simbolon. 2. Tamba Ttua, keturunannya bermarga Tamba. 3. Saragi Tua, keturunannya bermarga Saragi. 4. Munte Tua, keturunannya bermarga Munte Munte, Nai Munte, atau Dalimunte. Dari keempat marga pokok tersebut, lahir marga-marga cabang sebagai berikut menurut buku “Tarombo Marga Ni Suku Batak” karangan W. Hutagalung SIMBOLON Lahir marga-marga Tinambunan, Tumanggor, Maharaja, Turutan, Nahampun, Pinayungan. Juga marga-marga Berampu dan Pasi. TAMBA Lahir marga-marga Siallagan, Tomok, Sidabutar, Sijabat, Gusar, Siadari, Sidabolak, Rumahorbo, Napitu. SARAGI Lahir marga-marga Simalango, Saing, Simarmata, Nadeak, Sidabungke. MUNTE Lahir marga-marga Sitanggang, Manihuruk, Sidauruk, Turnip, Sitio, Sigalingging. Keterangan lain mengatakan bahwa Nai Ambaton mempunyai dua orang putra, yaitu Simbolon Tua dan Sigalingging. Simbolon Tua mempunyai lima orang putra, yaitu Simbolon, Tamba, Saragi, Munte, dan Nahampun. Walaupun keturunan Nai Ambaton sudah terdiri dari berpuluih-puluh marga dan sampai sekarang sudah lebih dari 20 sundut generasi, mereka masih mempertahankan Ruhut Bongbong, yaitu peraturan yang melarang perkawinan antarsesama marga keturunan Nai Ambaton. Catatan mengenai Ompu Bada, menurut buku “Tarombo Marga Ni Suku Batak” karangan W Hutagalung, Ompu Bada tersebut adalah keturunan Nai Ambaton pada sundut kesepuluh. Menurut keterangan dari salah seorang keturunan Ompu Bada mpu bada bermarga gajah, asal-usul dan silsilah mereka adalah sebagai berikut 1. Ompu Bada ialah asal-usul dari marga-marga Tendang, Bunurea, Manik, Beringin, Gajah, dan Barasa. 2. Keenam marga tersebut dinamai Sienemkodin enem = enam, kodin = periuk dan nama tanah asal keturunan Empu Bada, pun dinamai Sienemkodin. 3. Ompu Bada bukan keturunan Nai Ambaton, juga bukan keturunan si raja batak dari Pusuk Buhit. 4. Lama sebelum Si Raja Batak bermukim di Pusuk Buhit, Ompu Bada telah ada di tanah dairi. Keturunan Ompu bada merupakan ahli-ahli yang terampil pawang untuk mengambil serta mengumpulkan kapur barus yang diekspor ke luar negeri selama berabad-abad. 5. Keturunan Ompu Bada menganut sistem kekerabatan Dalihan Natolu seperti yang dianut oleh saudara-saudaranya dari Pusuk Buhit yang datang ke tanah dairi dan tapanuli bagian barat. NAI RASAON RAJA MANGARERAK Nama gelar putra kedua dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri kedua tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Rasaon. Nama sebenarnya ialah Raja Mangarerak, tetapi hingga sekarang semua keturunan Raja Mangarerak lebih sering dinamai orang Nai Rasaon. Raja Mangarerak mempunyai dua orang putra, yaitu Raja Mardopang dan Raja Mangatur. Ada empat marga pokok dari keturunan Raja Mangarerak Raja Mardopang Menurut nama ketiga putranya, lahir marga-marga Sitorus, Sirait, dan Butar-butar. Raja Mangatur Menurut nama putranya, Toga Manurung, lahir marga Manurung. Marga pane adalah marga cabang dari sitorus. NAI SUANON tuan sorbadibanua Nama gelar putra ketiga dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri ketiga Tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Suanon. Nama sebenarnya ialah Tuan Sorbadibanua, dan di kalangan keturunannya lebih sering dinamai Ttuan Sorbadibanua. Tuan Sorbadibanua, mempunyai dua orang istri dan memperoleh 8 orang putra. Dari istri pertama putri Sariburaja 1. Si Bagot Ni Pohan, keturunannya bermarga Pohan. 2. Si Paet Tua. 3. Si Lahi Sabungan, keturunannya bermarga Silalahi. 4. Si Raja Oloan. 5. Si Raja Huta Lima. Dari istri kedua Boru Sibasopaet, putri Mojopahit a. Si Raja Sumba. b. Si Raja Sobu. c. Toga Naipospos, keturunannya bermarga Naipospos. Keluarga Tuan Sorbadibanua bermukim di Lobu Parserahan – Balige. Pada suatu ketika, terjadi peristiwa yang unik dalam keluarga tersebut. Atas ramalan atau anjuran seorang datu, Tuan Sorbadibanua menyuruh kedelapan putranya bermain perang-perangan. Tanpa sengaja, mata Si Raja huta lima terkena oleh lembing Si Raja Sobu. Hal tersebut mengakibatkan emosi kedua istrinya beserta putra-putra mereka masing-masing, yang tak dapat lagi diatasi oleh Tuan Sorbadibanua. Akibatnya, istri keduanya bersama putra-putranya yang tiga orang pindah ke Lobu Gala-gala di kaki Gunung Dolok Tolong sebelah barat. Keturunana Tuan Sorbadibanua berkembang dengan pesat, yang melahirkan lebih dari 100 marga hingga dewasa ini. Keturunan Si Bagot ni pohan melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Tampubolon, Barimbing, Silaen. 2. Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol, Nasution. 3. Panjaitan, Siagian, Silitonga, Sianipar, Pardosi. 4. Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede. Keturunan Si Paet Tua melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Hutahaean, Hutajulu, Aruan. 2. Sibarani, Sibuea, Sarumpaet. 3. Pangaribuan, Hutapea. Keturunan si lahi sabungan melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Sihaloho. 2. Situngkir, Sipangkar, Sipayung. 3. Sirumasondi, Rumasingap, Depari. 4. Sidabutar. 5. Sidabariba, Solia. 6. Sidebang, Boliala. 7. Pintubatu, Sigiro. 8. Tambun Tambunan, Doloksaribu, Sinurat, Naiborhu, Nadapdap, Pagaraji, Sunge, Baruara, Lumban Pea, Lumban Gaol. Keturunan Si Raja Oloan melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Naibaho, Ujung, Bintang, Manik, Angkat, Hutadiri, Sinamo, Capa. 2. Sihotang, Hasugian, Mataniari, Lingga. 3. Bangkara. 4. Sinambela, Dairi. 5. Sihite, Sileang. 6. Simanullang. Keturunan Si Raja Huta Lima melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Maha. 2. Sambo. 3. Pardosi, Sembiring Meliala. Keturunan Si Raja Sumba melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Simamora, Rambe, Purba, Manalu, Debataraja, Girsang, Tambak, Siboro. 2. Sihombing, Silaban, Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit, Sitindaon, Binjori. Keturunan Si Raja Sobu melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Sitompul. 2. Hasibuan, Hutabarat, Panggabean, Hutagalung, Hutatoruan, Simorangkir, Hutapea, Lumban Tobing, Mismis. Keturunan Toga Naipospos melahirkan marga dan marga cabang berikut 1. Marbun, Lumban Batu, Banjarnahor, Lumban Gaol, Meha, Mungkur, Saraan. 2. Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang. Marbun marpadan dohot Sihotang, Banjar Nahor tu Manalu, Lumban Batu tu Purba, jala Lumban Gaol tu Debata Raja. Asing sian i, Toga Marbun dohot si Toga Sipaholon marpadan do tong ima pomparan ni Naipospos, Marbun dohot Sipaholon. Termasuk do marga meha ima anak ni Ompu Toga sian Lumban Gaol Sianggasana. *** DONGAN SAPADAN TEMAN SEIKRAR, TEMAN SEJANJI Dalam masyarakat Batak, sering terjadi ikrar antara suatu marga dengan marga lainnya. Ikrar tersebut pada mulanya terjadi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya atau antara sekelompok keluarga dengan sekelompok keluarga lainnya yang marganya berbeda. Mereka berikrar akan memegang teguh janji tersebut serta memesankan kepada keturunan masing-masing untuk tetap diingat, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan setia. Walaupun berlainan marga, tetapi dalam setiap marga pada umumnya ditetapkan ikatan, agar kedua belah pihak yang berikrar itu saling menganggap sebagai dongan sabutuha teman semarga. Konsekuensinya adalah bahwa setiap pihak yang berikrar wajib menganggap putra dan putri dari teman ikrarnya sebagai putra dan putrinya sendiri. Kadang-kadang ikatan kekeluargaan karena ikrar atau padan lebih erat daripada ikatan kekeluargaan karena marga. Karena ada perumpamaan Batak mengatakan sebagai berikut “Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang; Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan” artinya “Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput berakar tunggang; Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji” Masing-masing ikrar tersebut mempunyai riwayat tersendiri. Marga-marga yang mengikat ikrar antara lain adalah 1. Marbun dengan Sihotang 2. Panjaitan dengan Manullang 3. Tampubolon dengan Sitompul. 4. Sitorus dengan Hutahaean – Aruan – Hutajulu. 5. Nahampun dengan Situmorang.
Sesamasatu marga dilarang saling mengawini, dan sesama marga disebut dalam Dalihan Na Tolu disebut Dongan Tubu. Menurut buku "Leluhur Marga Marga Batak", jumlah seluruh Marga Batak sebanyak 416, termasuk marga suku Nias. TAROMBO adalah silsilah, asal usul menurut garis keturunan ayah. Dengan tarombo seorang Batak mengetahui posisinya
09/03/2023 Pendidikan 0 Views Pesta marga hutabarat YouTube from Hutabarat Masuk Marga Apa? – Terbaru 2023 Apa itu Marga? Marga adalah nama keluarga yang digunakan oleh orang Batak di Sumatra Utara. Setiap orang Batak memiliki marga yang diwariskan dari orang tua mereka. Marga sangat penting dalam budaya Batak karena menunjukkan asal-usul dan kebanggaan keluarga. Siapa Saja yang Memiliki Marga Hutabarat? Hutabarat adalah salah satu marga yang paling umum di kalangan orang Batak. Banyak orang Batak, terutama yang berasal dari daerah Tapanuli, memiliki marga Hutabarat. Bagaimana Cara Menentukan Marga Seseorang? Marga ditentukan oleh keturunan ayah. Jadi, jika ayah Anda memiliki marga Hutabarat, maka Anda juga akan memiliki marga yang sama. Namun, jika ayah Anda memiliki marga yang berbeda, maka Anda akan memiliki marga yang sama dengan ayah Anda. Mengapa Marga Sangat Penting dalam Budaya Batak? Marga sangat penting dalam budaya Batak karena menunjukkan asal-usul dan kebanggaan keluarga. Setiap orang Batak sangat menyayangi dan memuliakan keluarganya. Oleh karena itu, marga menjadi simbol persatuan dan solidaritas keluarga. Apa Arti Marga Hutabarat? Marga Hutabarat memiliki arti “hutabur terbaring” atau “hutabur yang berbaring”. Hutabur adalah nama tempat di Tapanuli Selatan yang menjadi asal-usul marga Hutabarat. Bagaimana Cara Mengetahui Asal-Usul Marga Hutabarat? Untuk mengetahui asal-usul marga Hutabarat, Anda dapat melakukan penelitian keluarga dan berkonsultasi dengan kerabat yang lebih tua. Anda juga dapat mengunjungi daerah Tapanuli Selatan untuk melacak sejarah marga Hutabarat. Apakah Marga Hutabarat Masih Dikembangkan? Meskipun marga Hutabarat sudah sangat umum di kalangan orang Batak, namun masih ada upaya-upaya untuk mengembangkan marga ini. Beberapa keluarga Hutabarat telah mengadakan pertemuan rutin dan mengumpulkan data keluarga untuk dijadikan buku genealogi. Apa Saja Keluarga Terkenal dengan Marga Hutabarat? Banyak tokoh terkenal berasal dari keluarga Hutabarat, di antaranya adalah Joko Hutabarat, seorang pengusaha sukses, dan Rudi Hutabarat, seorang penyanyi terkenal. Bagaimana Menghormati Marga dalam Budaya Batak? Ada beberapa cara untuk menghormati marga dalam budaya Batak, di antaranya adalah dengan menyebutkan marga saat memperkenalkan diri, mempelajari sejarah dan asal-usul marga, dan menghormati anggota keluarga yang lebih tua. Kesimpulan Dalam budaya Batak, marga sangat penting karena menunjukkan asal-usul dan kebanggaan keluarga. Marga Hutabarat adalah salah satu marga yang paling umum di kalangan orang Batak, terutama yang berasal dari daerah Tapanuli. Untuk mengetahui asal-usul marga Hutabarat, Anda dapat melakukan penelitian keluarga dan berkonsultasi dengan kerabat yang lebih tua. Check Also Kim Ha Neul Bintang Korea Yang Sedang Viral Di Tahun 2023 Kim Haneul Biography, Height & Life Story Super Stars Bio from Siapa Kim Ha …
MargaApa Saja yang Marpadan? Sitorus Marpadan tu Hutajulu (dohot Hutahaean,Aruan) Sumber : donganbatak #bataksatu #marpadan. Read More. Setelah itu, dia masuk IPB pada program Sarjana Mayor Agribisnis di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, dan lulus pada 2014.
Ketika membahas daftar marga yang marpadan memiliki padan dengan Hutapea berbeda seperti marga Batak lainnya. Karena marga Hutapea ada dua jenis yang berbeda secara tarombo yaitu Hutapea Tarutung dan Hutapea Laguboti. Padan Hutapea Bagi orang yang belum mengetahui hal ini, tentu saja sering menganggap semua marga Hutapea itu sama sehingga padannya sama. Pada artikel ini saya ingin membahas sedikit mengenai marga-marga apa saja yang marpadan dengan Hutapea. Yuk kita mulai. Marga Hutapea Tarutung dikenal juga Hutapea Siopat Pisoran adalah keturunan Guru Mangaloksa. Hutapea Tarutung ada 3, yaitu Hutapea Sabungan, Unok, dan Bosi. Setahu saya ketiganya tidak memiliki padan dengan marga apapun selain dengan marga Hutagalung Ina-ina. Apalagi Hutagalung Ina-ina keturunan Raja Partombus. Ada cerita yang mengatakan bahwa Raja Partombus Hutagalung mempunyai anak yang bernam Boltok Martua Hutagalung. Jika kita melihat tarombo marga Hutapea, Boltok Martua adalah cucu dari Hutapea Unok dan anak ke dari Raja Mangimpal Hutapea. Berdasarkan cerita, Boltok Martua Hutapea diangkat menjadi anak Raja Partombus Hutagalung, hal ini dikuatkan dengan terputusnya silsilah keturunan Boltok Martua dari tarombo Hutapea. Tetapi khusus untuk Hutapea Unok Keturunan Ompu Tuan Namarngingi ada sebuah larangan bukan padan yaitu tidak boleh menikahi boru Situmeang keturunan Ompu Bulusan karena peristiwa yang dialami oleh Ompu Tuan Namangingi. Faktanya sekarang ini sudah ada yang melanggar larangan itu, pernikahan antara marga Hutapea keturunan Ompu Tuan Namarngingi dan boru Situmeang keturunan Ompu Bulusan sudah terjadi. Sepertinya tidak ada masalah gabe do sude. Baca Juga Sejarah Manompas Bongbong Keturunan Guru Mangaloksa Pada marga Hutapea Laguboti saya kurang mengetahui dengan pasti padannya. Hutapea Laguboti memiliki hubungan dengan marga Pangaribuan. Mengenai marga yang marpadan dengan Hutapea Laguboti masih perlu untuk saya cari tahu untuk mengindari kesalahan yang berlebihan pada artikel ini. Nah, itulah marga yang memiliki padan dengan Hutapea. Semoga bermanfaat. Heffri Hutapea Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.
MargaHutahaean is on Facebook. Join Facebook to connect with Marga Hutahaean and others you may know. Facebook gives people the power to share and makes
Hutahaean adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Hutahaean bersaudara dengan Aruan dan Hutajulu yang merupakan tiga anak dari Raja Pangulu Ponggok Naiborngin, turunan dari Raja Sipaittua. Selain itu marga Hutahaean mengikat janji marpadan sebagai seibu saina dengan marga Sitorus Boltok.
Maksudnyaadalah harus boru batak juga. Dan beliau juga memberi tanda, boru dari marga apa saja yang tidak bisa kami nikahi. Dan sebelumnya saya sudah mengetahui bahwa anak namboru(sdr wanita ayah) yang perempuan dan boru Hutahaean merupakan marga dari perempuan yang tidak bisa dinikahi marga Siagian.
FerdinandHutahaean dan pemerhati sosial dan politik Rudi S Kamri dilaporkan oleh Putri Jusuf Kalla ke Bareskrim Polri Muswira Kalla , anak mantan Wapres Jusuf Kalla melaporkan mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan pemerhati sosial dan politik Rudi S Kamri ke Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (2/12/2020), karena
Dikatakansebagai marga pada suku bangsa Batak Toba ialah marga-marga pada suku bangsa Batak yang berkampung halaman (marbona pasogit) di daerah Toba. Sonak Malela yang mempunyai 3 (tiga) orang putera dan menurunkan 4 (empat) marga, yaitu: Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede, merupakan salah satu cotoh marga pada suku bangsa
Iamenuturkan, kendaraan yang diperbolehkan melintas sebanyak 10.458 dan yang dikecualikan sebanyak 4.694 unit. Kendaraan yang dikecualikan yaitu ambulans, mobil dinas, mobil TNI, jasa marga, dan angkutan umum online atau konvensional. Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Kota Bandung Diizinkan Buka Lagi, Tempat Hiburan Masih Gigit Jari
| Оկէтεζоцոщ прխրօпጼфιφ | Сну пс яկису |
|---|
| Тр յа ебուጴը | Тв ሴቡфэвի ዲጯፂ |
| Пеձеζул еሁ վедиሌևг | Эπամ էζоፖ մ |
| ጬεզቸ գሟጧ ωሹθчумιղεፒ | Уծωхоβ руще |
| Иչኖ պ | Геջጬдա боլο |
| Йըս оза ኹоχомቶч | ኘаջ ε |
AMPAPAGA(SIAMPAPAGA) 3. AMPUN (NAHAMPUNGAN) 4. ANGKAT 5. ANGKAT SINGKAPAL 6. ARITONANG 7. ARUAN B. 8. BABIAT 9. BAHO (NAIBAHO) 10. BAKO 11. BANJARNAHOR (NAINGGOLAN) 12. BANJARNAHOR (MARBUN) 13. BANCIN 14. BAKKARA 15. BARINGBING (TAMPUBOLON) 16. BARUARA (TAMBUNAN) 17. BARUTU
OPINIDari sekian banyak tulisan di internet dan biasanya ditulis orang-orang Batak sendiri (Bukan orang Karo) yang katanya mengutip dari “Kamus Budaya Batak Toba” karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987 tentang silsilah marga-marga batak yang berasal dari Si Raja Batak banyak yang tidak masuk akal.
Siapapunpemilik nama marga Panjaitan bisa melaporkan Budhi Sarwono dengan sangkaan pasal penghinaan. "Ya kalau sudah minta maaf tidak apa-apa, dimaafkan. Diketahui, awal video ini viral dari cuitan mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di akun Twitter miliknya pada Senin (23/8) pukul 06.08 WIB.
Sistemkekeluargaan yang ada pada masyarakat Batak adalah sistem kekeluargaan patrilineal. Garis keturunan diteruskan melalui ayah (laki-laki) ke anak-anaknya. Maka dari itu, marga yang diteruskan kepada anak adalah marga dari ayah. Marga suku Batak pun sangat beragam, mulai dari yang terkenal seperti Simatupang, Panjaitan, Siregar, hingga yang
01: "baiklah kit, aku akan membantu dengan doa, agar kedua orang tua mu baik-baik saja" jawab maya kepada kity. 02 : "oke may. makasih banget ya, udah dulu ya may, bye" jawab kity kepada nya. 01 : "sama-sama kit, bye" kata maya yang langsung menutup telepon tersebut. Narator : Lorenzo abang kity baru saja menerima telepon bahwa kedua orang tua
Tetapiwalau berbeda marga, semuanya mengaku dipersatukan oleh ucapan di atas (“Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”). Adapun marga-marga batak yang termasuk dalam Pomparan Ni Raja Nai Ambaton (PARNA) yaitu: 1. Bancin ( sigalingging ) 2. Banurea ( sigalingging ) 3. Boangmenalu ( sigalingging) 4. Brampu ( sigalingging ) 5.
CPSUp.